1. JIKA mesin_mendapatkan_bensin DAN starter_dapat_dihidupkan MAKA ada_masalah_dengan_pengapian
2. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki
3. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_starter
4. JIKA ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA mesin_mendapatkan_bensin
Terdapat
3 masalah yang mungkin, yaitu: ada_masalah_dengan_pengapian,
ada_masalah_dengan_aki dan ada_masalah_dengan_starter. Dengan sistem
terarah-tujuan (goal-driven), kita hendak membuktikan keberadaan setiap
masalah tadi.
Pertama,
Sistem Pakar berusaha untuk membuktikan kebenaran
ada_masalah_dengan_pengapian. Di sini, aturan 1 dapat digunakan,
sehingga Sistem Pakar akan menset goal baru untuk membuktikan apakah
mesin_mendapatkan_bensin serta starter_dapat_dihidupkan. Untuk
membuktikannya, aturan 4 dapat digunakan, dengan goal baru untuk
membuktikan mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada aturan lain yang
dapat digunakan menyimpulkannya, sedangkan sistem belum memperoleh
solusinya, maka Sistem Pakar kemudian bertanya kepada pelanggan: “Apakah
ada bensin dalam tangki bahan bakar?”. Sekarang, katakanlah jawaban
klien adalah “Ya”, jawaban ini kemudian dicatat, sehingga klien tidak
akan ditanyai lagi dengan pertanyaan yang sama.
Nah,
karena sistem sekarang sudah dapat membuktikan bahwa mesin mendapatkan
bensin, maka sistem sekarang berusaha mengetahui apakah
starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem belum tahu mengenai hal ini,
sementara tidak ada aturan lagi yang dapat menyimpulkannya, maka Sistem
Pakar bertanya lagi ke klien: “Apakah starter dapat dihidupkan?”.
Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka tidak ada lagi aturan yang
dapat membuktikan ada_masalah_dengan_pengapian, sehingga Sistem Pakar
berkesimpulan bahwa hal ini bukanlah solusi dari problem yang ada, dan
kemudian melihat hipotesis berikutnya: ada_masalah_dengan_aki. Sudah
diketahui (dibuktikan) bahwa mesin tidak dapat distarter, sehingga yang
harus dibuktikan adalah bahwa lampu tidak menyala. Sistem Pakar kemudian
bertanya: “Apakah lampu menyala?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”,
maka sudah terbukti bahwa ada masalah dengan aki.
Sistem
ini mungkin berhenti sampai di sini, tetapi biasanya ada kemungkinan
terdapat lebih dari satu solusi (misalnya terdapat lebih dari satu
kerusakan), atau ada kemungkinan terdapat solusi lain yng lebih tepat,
sehingga biasanya semua hipotesis diperiksa kebenarannya. Sistem Pakar
ini kemudian mencoba membuktikan bahwa ada_masalah_dengan_starter, namun
dari fakta yang sudah diperoleh, yaitu lampu tidak menyala, maka
pembuktiannya menjadi gagal. Dengan demikian solusi yang diberikan oleh
Sistem Pakar adalah ada masalah dengan aki.
Secara lengkap, interaksi antara Sistem Pakar dengan klien mungkin seperti ini:
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
Fasilitas Penjelasan
Kebanyakan
Sistem Pakar mempunyai fasilitas penjelasan yang mengijinkan klien
untuk bertanya mengapa dia diberi suatu pertanyaan atau bagaimana dapat
mencapai suatu kesimpulan. Pertanyaan dari klien tersebut dijawab dengan
mengacu pada goal, aturan yang dipakai, dan data-data yang ada. Contoh
pemakaian fasilitas penjelas dalam Sistem Pakar di atas dapat dilihat
pada percakapan berikut:
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Mengapa?
System
Pakar: Saya mencoba membuktikan bahwa ada masalah dengan aki. Sudah
ditunjukkan adalah tidak benar starter dapat dihidupkan. Sehingga jika
tidak benar bahwa lampu menyala, maka ada masalah dengan aki. Apakah
lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
Klien: Bagaimana bisa?
System
Pakar: Hal ini sesuai dengan aturan no 2: JIKA TIDAK BENAR
starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_aki bahwa tidak benar starter_dapat_dihidupkan sudah
dijawab, bahwa tidak benar lampu_menyala sudah dijawab, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada_masalah_dengan_aki.
Fasilitas
penjelasan berhubungan dengan pencatatan aturan apa saja yang digunakan
untuk mengambil kesimpulan, dan menggunakan catatan tersebut untuk
menyusun penjelasan. Pembangkitan penjelasan sederhana seperti contoh di
atas bukanlah persoalan yang sulit, namun pemahaman klien terhadap
penjelasan tersebut tidaklah sama, sehingga seringkali klien tetap tidak
mengerti maksudnya. Hal ini karena biasanya penjelasan hanya meliputi
pengetahuan yang dangkal atau hanya permukaan saja sebagaimana tercantum
dalam autran yang dipunyai, bukannya pengetahuan yang mendalam yang
mendasari aturan tersebut. Dalam contoh di atas, Sistem Pakar hanya
mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan aturan no 2, tetapi tidak
menjelaskan secara lebih detil mengenai aturan 2 tersebut. Mungkin klien
perlu diberi pengertian bahwa lampu dan starter dua-duanya menggunakan
aki untuk menyalakannya. Hal penting lain adalah ketika klien gagal
mengerti atau menerima penjelasan yang diberikan, biasanya Sistem Pakar
tidak dapat memberi penjelasan dengan cara lain (tidak begitu halnya
dengan seorang pakar yang mampu menggunakan kalimat yang lain untuk
mencoba menjelaskannya).
Sumber : http://soleh09.blogspot.co.id/2010/10/sistem-pakar.html